Ditemukan 600 Akun Medsos Muatan Radikal, Kebanyakan di Facebook

Ditemukan 600 Akun Medsos Muatan Radikal, Kebanyakan di Facebook

Nusantaratv.com - 28 Desember 2022

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli.

Penulis: Mochammad Rizki

Nusantaratv.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut ada 600 situs atau akun di media sosial yang bermuatan unsur radikal, yang mereka temukan sepanjang tahun 2022. Dari sejumlah platform media sosial, Facebook menjadi yang paling banyak.

"BNPT RI menemukan lebih dari 600 situs/akun di berbagai platform media sosial yang bermuatan unsur radikal, menyebarkan lebih dari 900 konten propaganda," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dalam konferensi pers akhir tahun di Hotel Borobudur, Rabu (28/12/2022).

Ia merinci ada 167 akun Facebook yang bermuatan radikal. Menindaklanjuti temuan tersebut, Boy mengatakan BNPT mengambil upaya pencegahan dengan men-take down akun-akun bermuatan radikal.

"Untuk Facebook ada 167 akun, WhatsApp 156 kontak atau grup, Telegram 119 channel atau grup, Twitter 85 akun atau grup, Instagram 50 akun, YouTube 24 akun atau grup, situs web 14 link dan lainnya 1 akun grup," kata dia.

"Terhadap ancaman terorisme dalam ruang siber tersebut, BNPT RI bersama K/L terkait telah melakukan serangkaian upaya pencegahan melalui patroli siber, take down dan penegakan hukum," imbuh Boy.

BNPT juga mencatat indeks potensi radikalisme dan terorisme ada 2022 turun. Selain turun, dirinya menyampaikan indeks potensi radikalisme dan terorisme telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Adapun Indeks Risiko Terorisme tahun 2022 terdiri dari dimensi target dan dimensi supply pelaku," kata Boy.

"Hasil penilaian telah berhasil melampaui target yang ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024," lanjutnya.

BNPT pun mencatat, selama 2022, indeks potensi radikalisme dan terorisme berada di angka 51.54. Angka tersebut, kata Boy, lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN.

"Indeks dimensi target di tahun 2022 berada di angka 51.54. Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN sebesar 54.26. Lebih lanjut, Indeks dimensi supply pelaku berada di angka 29,48. Angka ini lebih rendah dari yang ditetapkan RPJMN sebesar 38,00," paparnya.

"Dalam hal ini, semakin kecil angka indeks maka risiko terorisme menjadi semakin rendah. Indeks tersebut menunjukkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi paham maupun aksi terorisme," sambungnya. 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close