Dinas LH Pontianak Bina 23 Komunitas Berperan Aktif Tangani Sampah

Dinas LH Pontianak Bina 23 Komunitas Berperan Aktif Tangani Sampah

Nusantaratv.com - 05 Desember 2022

Kegiatan lokakarya pengolahan sampah organik menjadi pellet RDF (ANTARA/Dedi)
Kegiatan lokakarya pengolahan sampah organik menjadi pellet RDF (ANTARA/Dedi)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak Syarif Usmulyono mengatakan pihaknya telah melakukan pembinaan 23 komunitas bank sampah di daerah itu agar berperan aktif meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan sehingga mampu meminimalisasi masalah sampah.

"Permasalahan sampah menjadi pekerjaan kita bersama. Kita terus berusaha mencari solusinya. Selama ini kami telah melakukan pembinaan 23 komunitas bank sampah untuk meminimalisir masalah sampah," ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin.

Dia mengatakan setiap warga setempat menghasilkan sekitar 0,6 kilogram per hari, sedangkan Kota Pontianak menghasilkan sekitar 403 ton hari. Dari jumlah sampah itu, hanya 74 persen yang dapat terangkut ke TPA. Namun saat ini baru 14 persen dari total sampah yang bisa diolah. Hal itu belum termasuk sampah liar di selokan, pinggiran jalan, dan lain-lain.

"Berapa upaya telah dilakukan, salah satunya dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, pirolisis mengubah sampah menjadi bahan bakar, bio degister mengubah sampah menjadi gas yang dapat dimanfaatkan oleh warga. Pembinaan terhadap komunitas bentuknya," kata dia.

Terkait dengan peran PLN UID Kalbar yang ikut peduli terhadap persoalan sampah dengan menghadirkan lokakarya pengolahan sampah organik menjadi pellet RDF, ia mewakili Pemerintah Kota Pontianak mengapresiasi.

"Kegiatan workshop (lokakarya) ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi terhadap permasalahan-permasalahan sampah di Kota Pontianak," kata dia.

Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN UID Kalbar Mistoni mengatakan untuk mendorong percepatan pemanfaatan sampah untuk pembuatan Co-firing sebagai bahan bakar pembangkit, pihaknya bekerja sama dengan Komunitas Akademi Ide Kalimantan menggelar lokakarya pengolahan sampah organik menjadi Pellet RDF.

"Kegiatan ini merupakan wujud komitmen PLN untuk turut peduli terhadap pelestarian lingkungan, khususnya dalam menangani masalah sampah, sehingga dapat menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi dan lingkungan di Kalbar," ungkapnya.

Dia mengharapkan pelatihan yang dilaksanakan lewat program TJSL PLN Peduli ini bermanfaat bagi masyarakat dalam memberdayakan sampah sehingga dapat bernilai ekonomis, salah satunya mengubah sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik.

"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi peserta, bagi masyarakat Kota Pontianak, dan bagi Kalbar," ujar dia.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close