BPBD Lebak Berlakukan Siaga Bencana Hadapi Musim Hujan

BPBD Lebak Berlakukan Siaga Bencana Hadapi Musim Hujan

Nusantaratv.com - 06 Desember 2022

Sebuah rumah warga Kabupaten Lebak belum lama ini roboh akibat diterjang hujan lebat disertai petir dan angin kencang. ANTARA/Mansur
Sebuah rumah warga Kabupaten Lebak belum lama ini roboh akibat diterjang hujan lebat disertai petir dan angin kencang. ANTARA/Mansur

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten memberlakukan siaga bencana menghadapi musim hujan saat ini. 
 
"Semua petugas kebencanaan dan relawan tangguh siaga penuh selama 24 jam menghadapi bencana alam," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama dalam keterangannya di Lebak, Selasa.
 
Wilayah Kabupaten Lebak hingga saat ini masuk daerah "langganan" bencana alam karena terdapat aliran sungai, juga topografinya perbukitan dan pegunungan.
 
Potensi bencana alam itu berdasarkan pengalaman tahun 2021 di antaranya banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung, pohon tumbang dan gelombang laut tinggi.
 
BPBD Lebak berkoordinasi dengan melibatkan instansi terkait untuk penanggulangan kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
 
Selain itu peralatan evakuasi, kendaraan operasional dan kendaraan berat disiagakan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam.
 
"Kami bergerak cepat untuk penanggulangan kebencanaan ke lokasi untuk melakukan evakuasi penyelamatan," kata Febby.
 
Menurut dia, BPBD Lebak kini memetakan daerah langganan bencana alam tersebar di Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Warunggunung, Cikulur, Cileles, Banjarsari, Gunungkencana, Malingping, Wanasalam, Bayah, Cilograng, Cibeber, Muncang, Cimarga, Leuwidamar, Cipanas, Lebak Gedong, Sajira, Curugbitung dan Maja.
 
Pengalaman bencana alam pada awal tahun 2020 menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lebak yaitu banjir bandang dan longsor mengakibatkan sembilan orang dilaporkan meninggal serta ribuan warga mengungsi.
 
"Kami berharap dengan memberlakukan siaga itu dapat mengantisipasi bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Febby.
 
Sementara itu, warga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak mengaku bahwa mereka kini ketakutan menyusul curah hujan tinggi, karena khawatir terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan rumah.
 
Sebab, kata mereka,hingga kini warga kondisi rumahnya retak-retak sehingga berpotensi ambruk jika curah hujan tinggi.
 
"Kami bersama warga jika hujan malam hari tinggal di tenda yang disediakan BPBD setempat untuk menghindari rumah roboh," kata Nurdin, warga Kemuning Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close