Nusantaratv.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengelar latihan komunikasi SAR pencarian sebuah pesawat milik Malaysia yang hilang di laut Anambas dalam rangkaian program latihan gabungan bersama Indonesia - Singapura di Kantor SAR Natuna, Kepulauan Riau.
"Latihan Indopura (Indonesia - Singapura) tahun 2022 resmi ditutup dengan menggelar latihan komunikasi pencarian pesawat di wilayah perairan Anambas," kata Kasi Latihan Kesiap Siagaran Basarnas RI, Andriansyah melalui virtual di Natuna, Rabu.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kantor SAR Natuna, Pos SAR Anambas, Unit SAR Letung, Unit SAR Pulau Laut dan Unit SAR Serasan karena telah terlibat latihan komunikasi SAR dalam program bersama antar negara tersebut.
"Meskipun ada penundaan pelatihan secara langsung atau skala penuh oleh Singapura pada tahun ini, namun ini merupakan langkah awal menjelang latihan yang sebenarnya pada semester pertama tahun depan," ujarnya.
Ia mengatakan, Singapura menunda pelatihan yang seharusnya berlangsung pada 5 Desember sampai dengan 6 Desember dan akan dilaksanakan secara penuh pada tahun 2023.
Ia juga menyampaiakan, tahun depan direncanakan kedua negara akan mengerahkan kekuatan secara penuh dengan menurunkan seluruh potensi SAR di wilayah masing - masing.
"Potensi Polairud, KRI, aset udara juga, dan Singapura mengerahkan pesawat Hercules mereka sesuai apa yang telah kita rencanakan," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, sebelumnya latihan secara virtual seperti saat ini juga telah dilakukan bersama beberapa negara diantaranya Banglades dan Turki.
Sementara, Kepala Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel menerangkan simulasi SAR pencarian sebuah pesawat milik Malaysia yang hilang kontak di wilayah Kepulauan Riau dan berhasil ditemukan di Laut Kepulauan Anambas.
"Pesawat MH2517 (Malaysia Airlines) Boeing 737 dengan rute Kuching - Kuala Lumpur 0140 UTC pada pukul 02.30 UTC mengalami kerusakan mesin dan mengirimkan sinyal Mayday," jelasnya.
Selanjutnya, diketahui MH2517 tidak dapat mempertahankan ketinggian serta tidak dapat berkomunikasi dengan lagi ATC Singapore, lalu ATC Singapura mendeklarasikan Detresfa MH2517 pada Koordinat 2° 17.000'N 106° 16.000'E.
Pada 09.40 wib RCC Natuna (Basarnas Natuna) menerima informasi dari Basarnas Comand Center (BCC) bahwa telah terdeteksi Sinyal Distress Alert Pesawat MH2517 rute Kuching tujuan Kuala Lumpur dengan personal on board 5 orang merupakan crew dari Maskapai.
Mengetahui hal tersebut pada pukul 09.46 RCC Natuna Berkordinasi dengan Basarnas Comand Center (BCC) dan Pihak RCC Singapore untuk menggali informasi data pesawat yang mengalami disstres.
Setelah mendapat informasi A1 Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna selaku SMC langsung bergerak dan mengkoordinir POS SAR Anambas dan KN 245 Sasikirana pada pukul 10.05 wib untuk bergerak menuju lokasi pencarian yang telah tentukan dengan luas area pencarian mencapai 762.6 Nm di selatan Perairan Kabupaten Anambas.
Lalu Basarnas Natuna menerima informasi dari Singapura, pesawat udara C130 menemukan serpihan pesawat pada pukul 11.20 WIB pada kordinat 21 55 N - 105 32 42 E bersamaan dengan 1 buah Lifecraft 2 Nm ke arah Tenggara dari ditemukannya serpihan pesawat.
Selanjutnya di ketahui 5 orang crew MH2517 dalam keadaan selamat tengah bertahan pada Lifecraft yang di laporkan oleh kapal lain yang sedang melintas di sekitar perairan Anambas pada koordinat 2° 25'3"N - 105° 33'42"E, pukul 11.53 wib.
Mengetahui hal tersebut, SMC mengerahkan RIB 02 untuk menuju Lokasi agar melakukan Medevac terhadap 5 orang korban yang selamat untuk di evakuasi ke RSUD Kabupaten Anambas.
"Kegiatan ini kita gelar secara internal, dan nanti akan dilanjutkan pada tahun depan," kata Mexianus Bekabel.(Ant)




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh