Akibat Stres, Panik dan Terpaksa Mengungsi, Ratusan Wanita Gaza Dilaporkan Alami Keguguran

Nusantaratv.com - 19 Januari 2024

Ilustrasi. Ratusan wanita Gaza mengalami keguguran karena stres, panik dan terpaksa mengungsi. (Anadolu Agency)
Ilustrasi. Ratusan wanita Gaza mengalami keguguran karena stres, panik dan terpaksa mengungsi. (Anadolu Agency)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza, Ashraf Al-Qudra, pada Kamis (18/1/2024) mengatakan, terdapat ratusan kasus keguguran dan kelahiran bayi prematur karena dampak stres, panik dan dipaksa mengungsi di bawah kebrutalan bombardir Israel.

"Kurangnya layanan kesehatan di tempat-tempat pengungsian dan sulitnya jalan menuju rumah sakit telah membuat sekitar 60.000 ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan," ujar Al-Qudra kepada wartawan di depan Rumah Sakit Bersalin Tal Al-Sultan di Rafah, di Gaza selatan, dilansir dari Middle East Monitor, Jumat (19/1/2024). 

Dia menyebutkan, dalam 24 jam terakhir, militer Israel melakukan 15 pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, membunuh 172 orang dan melukai 326 orang lainnya.

Al-Qudra meyakini, masih banyak korban yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan dan korban yang tergeletak di jalan-jalan karena ambulan serta kru pertahanan sipil belum bisa menjangkau mereka.

Agresi Israel ke Gaza sudah memasuki hari ke-104 dan berdasarkan sejumlah sumber angka korban tewas dalam perang ini mencapai 24.620 orang. Sementara korban luka-luka mencapai 61.830 orang. 

Al-Qudra menyoroti saat ini Kementerian Kesehatan wilayah Gaza mencatat ada lebih dari 8 ribu kasus infeksi hepatitis A sebagai dampak kelebihan kapasitasitas dan rendahnya level kebersihan di tempat-tempat pengungsian. 

Pihaknya memperkirakan angka infeksi bisa naik dua kali lipat di penjuru Jalur Gaza yang terkepung. Al-Qudra menyerukan pada dunia agar membangun mekanisme baru yang efektif yang menjamin arus bantuan medis yang selaras dengan kebutuhan. 

Secara khusus, al-Qudra menyerukan pada Mesir dan negara-negara Arab lainnya agar menemukan sejumlah mekanisme baru guna memastikan lebih dari 6.500 korban luka-luka mendapat penanganan prioritas dan mendapat perawatan di rumah sakit.  

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])