Nusantaratv.com - Sisa-sisa mantan Presiden China Jiang Zemin dibanting ke laut melalui muara Sungai Yangtze di Shanghai, menurut wasiatnya.
Prosesi pemakaman dipimpin oleh anggota Komite Tetap Biro Politik Partai Komunis China (CPC) Cai Qi beserta jajaran pejabat dan mendiang istri, Wang Yeping, Minggu (11/12).
Bendera nasional China berkibar setengah tiang di Zhongnanhai, kantor kepresidenan di Beijing, tempat Jiang menjabat untuk waktu yang relatif lama.
Di dalam aula Laifu, ada peti mati abu yang disampirkan bendera BPK merah dengan gambar palu dan arit. Karangan bunga persembahan Wang Yeping dan anggota keluarganya ditempatkan di depan peti, sementara karangan bunga dari kerabat lain mengelilinginya.
Cai bersama beberapa pejabat BPK lainnya serta keluarga Jiang tiba di aula pada pukul 08.10 waktu setempat (07.10 WIB) untuk memberikan penghormatan dengan menundukkan kepala tiga kali di depan potret Jiang.
Saat mobil jenazah perlahan meninggalkan Zhongnanhai, para pejabat yang mengenakan bunga putih di dada mengucapkan selamat tinggal kepada Jiang.
Dari Kota Udara Militer Xijiao, Beijing, para pejabat dan pasukan Angkatan Udara menerbangkan abu Jiang dengan pesawat khusus.
Abu Jiang tiba di Bandara Internasional Hongqiao, Shanghai, pada pukul 11.05 waktu setempat dan keluarga Jiang yang membawa peti mati abu pemakaman mengambil sebuah kapal militer ke muara Sungai Yagtze.
Di muara sungai tempat Jiang menghabiskan masa kecilnya, Cai Qi dan Wang Yeping serta anggota keluarga menutupi abunya pada pukul 12.35 waktu setempat.
Presiden Tiongkok periode 1993-2003 meninggal di Shanghai pada 30 November 2022 pada usia 96 tahun karena leukemia dan kegagalan multi-organ.
Jenazah Sekretaris Jenderal BPK periode 1992-2002 dikremasi di Beijing pada Senin (5/12).(Ant)




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh