168 Mahasiswa Berprestasi Di HSS Terima Penghargaan

168 Mahasiswa Berprestasi Di HSS Terima Penghargaan

Nusantaratv.com - 22 November 2022

Penyerahan penghargaan untuk mahasiswa dan mahasiswi berprestasi HSS. (Antara/HO-Diskominfo HSS) (ANTARA-HO/ist)
Penyerahan penghargaan untuk mahasiswa dan mahasiswi berprestasi HSS. (Antara/HO-Diskominfo HSS) (ANTARA-HO/ist)

Penulis: Habieb Febriansyah

Nusantaratv.com - Sebanyak 168 orang mahasiswa dan mahasiswi berprestasi asal Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, menerima penghargaan dari pemerintah daerah setempat.

Bupati Hulu Sungai Selatan H Achmad Fikry di Hulu Sungai Selatan, Selasa mengatakan, penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi Pemkab Hulu Sungai Selatan atas prestasi yang telah dicapai mahasiswa dan telah selesai menjalani proses pendidikan, di berbagai universitas dan perguruan tinggi di Indonesia.

"Mereka telah berjuang menuntut ilmu dan berhasil menyelesaikan tesis, skripsi ataupun karya tulis ilmiah di bidang pendidikannya masing-masing," katanya.

Bupati berpesan kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang telah menyelesaikan pendidikan, agar tidak lupa untuk berterimakasih kepada orang tua masing-masing.

"Jangan merasa besar sendiri, jangan merasa pintar sendiri, semua yang kalian capai saat ini merupakan pengorbanan dan doa orang tua," katanya.

Sementara itu, mereka yang mendapatkan penghargaan adalah yang telah selesai menjalani proses pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terdiri atas S2 sebanyak delapan orang, S1 sebanyak 154 orang, dan D3 sebanyak enam orang.

Terpisah, sebanyak 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang sedang mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengikuti sekolah konservasi di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalsel.

"Mahasiswa dikenalkan ekosistem lahan basah berupa hutan mangrove riparian, melakukan aktivitas pengamatan bekantan dan burung air serta satwa liar lainnya termasuk pengenalan pohon buah lokal hingga mempelajari langsung kearifan lokal masyarakat setempat," kata Kepala Sekolah Konservasi Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Nafisah.

Sebagaimana semangat sekolah konservasi, yakni program edukasi nonformal berbasis lingkungan, kata dia, setiap peserta dilibatkan langsung dalam aksi konservasi seperti penanaman pohon mangrove rambai dan kegiatan bersih-bersih sampah di sungai.

"Diharapkan peserta yang sudah mengikuti kegiatan sekolah konservasi bisa lebih mengenal, peduli dan mencintai alam," jelas dia.

Sementara Rian, perwakilan mahasiswa yang berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengaku sangat antusias mengikuti sekolah konservasi, apalagi diajak terjun langsung ke alam.

"Untuk pertama kalinya saya bisa melihat bekantan di alam liar dengan perilakunya yang sangat menarik," ucap dia.

Pengelola Stasiun Riset Bekantan Amalia Rezeki mengatakan Pulau Curiak setiap tahunnya menerima kunjungan mahasiswa baik dalam maupun luar negeri yang diprogram dalam bentuk sekolah konservasi.

Dia optimis ke depan Stasiun Riset Bekantan menjadi pusat riset dunia mengenai ekosistem lahan basah dan di dalamnya terdapat kehidupan bekantan sebagai satwa endemik Kalimantan dan maskot fauna Kalimantan Selatan.

Tahun ini ULM menerima sebanyak 140 mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang berasal dari perguruan tinggi seluruh Indonesia sebagai implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close