Yuk, Berwisata Interaksi Unik Ala Magelang

Nusantaratv.com - 25 Agustus 2023

Wisata Unik di Magelang
Wisata Unik di Magelang

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Sobat Pesona sudah pernah main ke Magelang, Jawa Tengah?

Magelang kini tengah menggeliat, banyak destinasi wisata baru bermunculan di sini. Jika Sobat Pesona berkunjung ke Magelang, akan banyak pilihan tujuan wisata. Selain ada wisata sejarah, pesona bentang alam di sekitar Kota Magelang begitu mempesona. 

Dikelilingi oleh 8 gunung dan pegunungan nan elok, gemericik aliran sungai yang membelah pedesaan yang cocok untuk wisata air ditambah hijaunya areal persawahan yang tenang, cukup untuk meditatif menenangkan diri menjauh dari keramaian kota. 

Selain itu ada kesenian budaya dan kuliner lokal serta berbagai kerajinan tangan yang dikemas dalam satu paket wisata. 

Berkunjung ke desa-desa wisata di Magelang, memberikan pengelaman tersendiri. Para wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan penduduk lokalnya yang ramah dan sadar wisata. Sebagai contoh, ada keindahan tradisi gupuh (segera menyambut), lungguh (mempersilakan duduk), suguh (menyuguhkan atau memberikan sajian) yang memastikan tamu dijamu dengan baik.

Karena itu, jangan heran bila saat kita singgah, tuan rumah tak hanya mempersilakan duduk, melainkan juga menghidangkan teh dan camilan, serta bercakap-cakap sebelum memulai kegiatan. Semua ada waktunya, tidak perlu tergesa-gesa.

Pengin kan, merasakan keunikan wisata interaksi seperti ini? 

Yuk, kita simak ada di mana saja.   

Wisata Budaya di Kampung Dolanan Nusantara Borobudur

Sensasi wisata tanpa tergesa ini bisa Sobat Pesona dapatkan salah satunya di Kampung Dolanan Nusantara Borobudur, di Desa Wisata Bumiharjo, Magelang. 

Telah berjalan 10 tahun, Kampung Dolanan mengemas wahana lengkap permainan tradisional anak-anak nusantara (gasing, egrang, dll), sekaligus kegiatan kerajinan dan seni budaya. Seperti membatik, membuat alat permainan, belajar gamelan, atau paket bermain angklung. 


Suasana di Kampung Dolanan Nusantara Borobudur

Pengunjungnya beragam, mulai dari mahasiswa mancanegara, hingga wisatawan domestik berbagai usia, karena tempat ini cocok untuk tempat bermain dan edukasi, sekaligus bernostalgia dengan suasana jadul.

“Lahirnya Kampung Dolanan ini berawal dari keinginan membangun wahana untuk mempertahankan nilai edukasi yang dikandung setiap permainan tradisional. Misalnya fokus, kejujuran, saling menghargai. Jika permainan tradisional itu lestari, maka nilai-nilai baik tersebut kita harapkan lestari juga,” kata Mas Abbet Nugroho, salah satu pendiri Kampung Dolanan.

Lokasi Kampung Dolanan terbuka bagi siapa saja. Pendopo yang nyaman dan halaman luas dengan pepohonan rindang terlihat selalu siap menyambut pengunjung yang datang. Selain dilengkapi koleksi dolanan (permainan) anak yang dapat dibawa pulang, Kampung Dolanan juga memiliki seribu unit angklung untuk pengalaman konser bersama yang melibatkan audiens. 

Untuk aktivitas terencana dan rombongan berjumlah banyak, sebaiknya lakukan reservasi terlebih dahulu ya, melalui akun Instagram @kampungdolananborobudur

Wisata Ramah Lingkungan Bersama Pegiat Kreasi Bostik

Pak Hadi dan instalasi seni burung merak dari sampah plastik

Pengalaman wisata interaksi yang unik sekaligus bermanfaat bagi bumi, juga ditawarkan oleh Pak Hadi Prayitno, pegiat lingkungan hidup yang mengelola kreasi Bostik (botol sampah plastik) di Desa Wisata Tegalarum, Magelang. 

Bersama warga sekitar, Pak Hadi adalah “pejuang di balik layar” yang turut mendukung pengelolaan sampah Candi Borobudur, sekaligus menyediakan wahana wisata edukasi wisata berbasis lingkungan. 

“Sejak 2017. Ini berawal dari kepedulian kami pada sampah di Borobudur, yang kebanyakan adalah botol bekas minuman. Karena senang dengan lingkungan yang bersih, maka kita kelola,” tutur Pak Hadi yang merancang dan membuat kreasi bostik secara natural dan tanpa pola. 

Memasuki halaman dan rumahnya, Sobat Pesona seolah berada dalam semacam galeri seni kriya botol plastik bekas warna-warni. Ia menyulap teras rumah dan halamannya menjadi cantik, dengan aneka dekorasi dan instalasi yang bila dilihat sekilas, tidak tampak sebagai kreasi olahan sampah saking indahnya.  Di antaranya, gong berbahan limbah 7 unit galon bekas, yang bila dipukul betul-betul menghasilkan gaung seperti halnya gong dari logam. 

Rumah yang disulap jadi ‘galeri seni’ sampah plastik

Pria yang hasil karyanya dipamerkan dalam perhelatan G20 maupun Peringatan Waisak 2023 ini juga menampung botol plastik dari pemulung. “Tiap bulan kami mengerjakan sekitar 60-70kg sampah botol plastik,” jelasnya. 

Selain untuk instalasi seni atau pesanan, botol-botol plastik termasuk galon bekas ini dikreasikan menjadi mainan anak, hiasan interior dan eksterior, aksesoris, kap lampu, dan sebagainya dengan harga beragam. Untuk kap lampu misalnya, dipatok mulai dari harga Rp100.000. 

Di rumah yang merangkap galeri dan workshop-nya ini, Pak Hadi menerima pelatihan, wisata edukasi, maupun kunjungan belanja dari wisatawan.  Untuk reservasi kunjungan wisata, Sobat Pesona bisa menghubungi Hadi Prayitno +62 8783 4111 769.

Wisata Keliling Desa Naik Dokar

Ingin menikmati sensasi jalan-jalan keliling desa wisata dalam ritme alon-alon (perlahan) tanpa tergesa? Cobain yuk, wisata naik dokar di Desa Wisata Sawitan. Rute dan tujuan perjalanan kita tentukan sendiri sesuai kebutuhan. Mau keliling desa boleh, jalan-jalan melewati  Candi Mendut, Pawon, atau Borobudur juga bisa. 


Jalan-jalan keliling desa bersama Bejo dan Pak Samsul

Menurut Pak Samsul yang sudah 7 tahun jadi kusir, tiap andong/dokar dapat dinaiki 3-5 orang. Tarifnya tergantung durasi perjalanan, jarak, dan tawar-menawar, ya. Kebanyakan kusir di sini sudah mengikuti pelatihan Bahasa Inggris, sehingga siap melayani turis mancanegara juga. 

Adem rasanya jalan-jalan santai pakai dokar di antara persawahan. Tapi, ngebut bersama Bejo (kuda Pak Samsul) di jalan turunan pun bisa jadi pengalaman seru!

Wisata Keliling Desa Naik Mobil VW

Persawahan asri dalam rute VW Tour

Masih tentang keliling desa, di Desa Wisata Wringinputih Sobat Pesona bisa rikues rute jalan-jalan naik VW terbuka, salah satunya melalui operator di restoran Kampoeng Semar Borobudur. Paket wisata naik mobil VW ini akan melewati jalanan pedesaan, persawahan, lalu kalian bisa memilih tujuan lain misalnya main jemparingan (panahan tradisional), atau mampir ke pengrajin setempat.

Yang suka icip-icip dan kulineran, bisa singgah ke industri rumahan camilan jadul milik Ibu Dwi Wahyuni yang sudah berjalan 17 tahun dan tiap hari memproduksi sekitar 50kg telur gabus. Selain melihat langsung dan ikut mencoba memasak, Sobat Pesona bisa membelinya untuk oleh-oleh. Cicipi ya, salah satu varian yang paling disukai, yaitu Lombokan Warna. 

Varian Lombokan Warna telur gabus yang imut dan lezat

Tertarik mencoba memahat patung? Kalian bisa datang ke  Rumah Kerajinan Pahat Batu Selo Ageng milik Pak Muslih, yang memproduksi aneka pahatan patung dan souvenir seperti cobek atau miniature stupa. Dibimbing Pak Muslih, merasakan memahat batu bisa jadi pengalaman unik, lho. 

Wisata Alam Mengarungi Aliran Sungai Elo 

Tertarik menikmati interaksi yang digabungkan dengan aktivitas seru? Yuk, kita coba arung Jeram. Salah satunya, di Sungai Elo yang melintasi Desa Wisata Rambeanak, Kecamatan Borobudur. 

Dengan biaya Rp650.000 per perahu berisi 4 orang, Sobat Pesona dapat menikmati rafting bersama aliran Sungai Elo selama 1,5 hingga 2 jam, diseling istirahat menikmati kuliner setempat dan air kelapa segar. Sepanjang perjalanan, kita akan dipandu oleh Mas Anis Sholkhan dan kawan-kawannya, para pemuda setempat pengelola wisata arung Jeram.  


Serunya main arung jeram bersama pemandu

Berkembangnya pariwisata juga menggerakkan perekonomian setempat. Contohnya, pengelola rafting bekerja sama dengan warga, serta pemilik restoran sebagai penyedia fasilitas arung jeram. Maka restoran yang menjadi tempat berkumpul peserta, penyedia sarana transportasi, maupun pengusaha kuliner di sana pun turut merasakan imbas positif dari ramainya kunjungan wisatawan.

Desa-desa wisata di Magelang ini jadi lokasi kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 sehingga warga dan penggerak pariwisata sangat antusias menyambut wisatawan yang datang. Seperti kata Anis dari Desa Wisata Rambeanak, masyarakat desa wisata lebih bersemangat bila ada motivasi dan masukan. Usai mengikuti kegiatan Sosialisasi, mereka jadi lebih siap menyambut wisatawan. 

“Misalnya beberapa pemandu arung jeram yang mengikuti Sosialisasi, peningkatannya terlihat pada cara pelayanan yang jadi lebih baik,” jelasnya.  

Yuk, masukkan agenda wsiata ke Magelang ke rencana liburan atau short gateaway kamu. Main ke desa wisata juga keren dan menarik, lho. Jadi nggak perlu jauh-jauh perginya, wisata #DiIndonesiaAja ya, Sobat Pesona!

0

(['model' => $post])