5 Hal Ini Tewaskan Pemain Sepak Bola di Atas Lapangan

Nusantaratv.com - 07 Juli 2023

Tragedi yang bisa terjadi di pertandingan sepak bola. (net)
Tragedi yang bisa terjadi di pertandingan sepak bola. (net)

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Sepakbola merupakan olahraga keras. Benturan antarpemain merupakan hal yang lazim terjadi di lapangan hijau. Tak jarang, benturan itu menyebabkan pemain sepakbola cidera atau bahkan meninggal dunia.

Selain karena benturan fisik, serangan jantung kerap jadi penyebab pesepakbola kehilangan nyawanya. Lantas, gerakan apa saja yang menyebabkan pemain sepakbola meninggal dunia di lapangan? 

Terlalu Banyak Menyundul Bola

Terlalu Banyak Menyundul Bola via expressandstar.com

Selain menggunakan kaki, pemain sepak bola juga sering melakukan sundulan bola dengan menggunakan kepalanya. Sudah tidak terhitung banyaknya gol sundulan yang sudah tercipta sepanjang sejarah sepak bola. Namun tahukah kamu bahwa sering melakukan sundulan bola dapat berakibat cidera atau gangguan pada kepala yang berakibat meninggal dunia.

Jeff Astle adalah pemain yang pernah mengalami kasus macam itu. Pria asal Inggris tersebut menjalani karirnya sebagai pemain profesional sepanjang tahu 60 hingga 70-an.

Saat masih aktif berain, Astle dikenal sebagai penyerang yang tajam dan kerap mencetak gol lewat sundulan. Saat bermain untuk klub West Bromwich Albion pada tahun 1964 hingga 1974, Astle total menyumbangkan 137 gol.

Astle pensiun dari karirnya sebagai pemain sepak bola pada tahun 1977. Saat Astle semakin menua, ia mulai menunjukkan tanda-tanda menderita gangguan pada otaknya. Puncaknya adalah ketika pada tahun 2002, Astle meninggal secara tiba-tiba saat sedang berada di rumah putrinya.

Saat jasad Astle diperiksa, terungkap kalau Astle mengalami trauma pada otaknya. Yang menarik, kasus trauma yang dialami oleh Astle normalnya hanya dialami oleh petinju profesional yang kerap menerima hantaman pada kepalanya.

Padahal Astle tidak berprofesi sebagai petinju. Dugaan pun timbul kalau Astle mengalami trauma otak akibat terlalu sering menyundul bola di masa mudanya sebagai pesepak bola.

Serangan Jantung

Serangan Jantung via thinglink.com

Miklos Feher adalah pemain sepak bola asal Hongaria yang berposisi sebagai penyerang. Meskipun berasal dari Hongaria, Feher menghabiskan sebagian besar karir sepak bolanya di Portugal.

Tragisnya, di Portugal pulalah Feher harus kehilangan nyawanya. Peristiwa naas tersebut terjadi saat Feher bermain untuk klub Benfica.

Pada tanggal 25 Januari 2004, Benfica bertanding melawan Vitoria de Guimaraes. Menjelang berakhirnya pertandingan, Feher secara tiba-tiba membungkuk dan kemudian jatuh tersungkur. Karena Feher tidak kunjung sadarkan diri, Feher kemudian dibawa ke rumah sakit dengan memakai ambulans.

Peristiwa tersebut langsung menarik perhatian publik dan media Portugal karena peristiwa tersebut terjadi saat pertandingannya sedang disiarkan langsung.

Di rumah sakit, dokter melakukan segala cara untuk mengembalikan kesadaran Feher. Namun upaya mereka harus berakhir sia-sia. Di malam yang sama, Feher dinyatakan meninggal dunia dalam usia 24 tahun.

Belakangan diketahui kalau Feher meninggal akibat serangan jantung. Pasca wafatnya Feher, Benfica mengumumkan kalau nomor 29 yang dipakai oleh Feher bakal dipensiunkan. Sosok Feher pun diabadikan dengan dibuatkan patung yang menampilkan sosok Feher yang dipajang di depan stadion Estadio da Luz, stadion kandang Benfica.

Setahun sesudah meninggalnya Feher, Benfica berhasil memenangkan Liga Portugal. Sebagai cara untuk menghormati Feher dan keluarganya, rombongan tim Benfica pergi ke rumah orang tua Feher di Hongaria untuk menyerahkan medali juara liga.

Selebrasi Gol

Merayakan Gol via dream.co.id

Sudah menjadi hal yang umum jika setelah berhasil mencetak gol seorang pemain melakukan selebrasi. Terlebih lagi jika pertandingannya berlangsung sengit. Melakukan selebrasi usai mencetak gol sebagai bentuk luapan kegembiraan sang pemain dalam meluapkan emosi sekaligus kelegaannya.

Namun momen yang membahagiakan itu bisa berubah menjadi petaka jika pemain tersebut tidak berhati-hati dalam melakukan selebrasi. Hal seperti ini pernah terjadi pada Peter Biaksangzuala, seorang gelandang bertahan dari klub Liga Mizoram India yang bernama Bethlehem Vengthlang (BV).

Pada bulan Oktober 2014, BV bertanding melawan Chanmari West. Saat pertandingan memasuki menit ke-62, Biaksangzuala berhasil mencetak gol untuk BV setelah bola yang ditendang rekannya mengenai mistar gawang.

Biaksangzuala spontan langsung melakukan lompatan salto untuk merayakan gol yang baru saja dicetaknya. Namun apes bagi Biaksangzuala, ia tidak berhasil mendarat dengan sempurna dan kemudian jatuh dalam posisi tengkurap.

Melihat Biaksangzuala terkapar di atas lapangan, para pemain BV yang tadinya berada dalam suasana gembira berubah menjadi kepanikan. Mereka meminta Biaksangzuala segera diganti supaya bisa menerima pertolongan medis.

Saat diperiksa, ternyata Biaksangzuala mengalami patah pada tulang punggungnya. Biaksangzuala pun sesudah itu harus menjalani rawat inap di rumah sakit.

Namun upaya tim dokter gagal menyelamatkan Biaksangzuala. Sekitar 5 hari sesudah Biaksangzuala melakukan selebrasi golnya, Biaksangzuala dinyatakan meninggal dunia.

Cedera Usus

Cedera Usus via republika.co.id

Cedera Fatal hingga meninggal dunia juga terjadi di sepakbola Tanah Air. Pada tanggal 10 Mei 2014, klub Persiraja Banda Aceh bertanding melawan PSAP Sigli. Di tengah-tengah berlangsungnya pertandingan, penjaga gawang PSAP bertabrakan dengan penyerang Persiraja, Akli Fairuz.

Akibat benturan tersebut, Akli mengalami cedera parah pada organ dalamnya. Usus dan kandung kemihnya robek. Akli pun dilarikan ke rumah sakit. Akli pun akhirnya menghembuskan napas terakhirnya setelah seminggu menjalani perawatan.

Usai meninggalnya Akli, para pemain PSAP dan Persiraja beramai-ramai menghadiri upacara pemakaman Akli. Menurut informasi yang dikutip dari Lioutan 6, Agus Rohman selaku pemain yang bertabrakan dengan Akli mengaku sangat sedih dan menyesal atas wafatnya Akli. Ia juga mengaku sama sekali tidak memiliki niat mencederai Akli dengan sengaja.

Disambar Petir


Disambar Petir via youtube.com

Petir merupakan fenomena alam yang ditakuti semua orang. Selain suaranya yang menggelegar, siapa pun yang tersambar petir bisa dipastikan tidak akan selamat dan bisa meninggal di tempat. 

Tragedi tewasnya pemain sepak bola di lapangan akibat sambaran petir pernah terjadi di Odisha, India pada bulan Oktober 2022. Akibat sambaran petir ini 2 orang pemain meninggal dunia seketika di tengah pertandingan sedang berlangsung dan 25 orang termasuk penonton mengalami cidera.

Menurut laporan saksi mata, kondisi langit memang sedang mendung saat pertandingan berlangsung. Ketika hujan mulai turun dan petir mulai menyambar, para pemain dan penonton bergegas mencari tempat untuk berlindung.

Namun sebelum mereka sempat berteduh, petir keburu menyambar lapangan tempat dilangsungkannya pertandingan. 

Daerah Odisha sendiri memang tergolong sebagai daerah yang kerap menjadi lokasi munculnya fenomena petir. Selama 20 tahun terakhir, jumlah orang yang meninggal akibat tersambar petir di Odisha dilaporkan mencapai lebih dari 5.000 jiwa. Sungguh mengerikan.

Sumber: anehdidunia.com

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close