Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah melemah 21 poin atau 0,13 persen dan berada di level Rp15.598 per dolar AS pada Jumat (16/12/2022) sore.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.617 per dolar AS.
Menurut Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi pelemahan rupiah dikarenakan kebijakan hawkish bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) diikuti oleh banyak negara lain, sehingga kekhawatiran resesi di tahun depan makin tinggi.
"Sinyal hawkish dari bank sentral utama dan sejumlah pembacaan ekonomi yang lemah meningkatkan kekhawatiran resesi global memasuki tahun 2023," kata Ibrahim Assuabi, mengutip CNNIndonesiacom.
Sebaliknya beberapa mata uang di kawasan Asia terpantau berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,57 persen, baht Thailand naik 0,35 persen, peso Filipina menguat 0,22 persen, won Korea Selatan melemah 0,33 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen.
Dolar Singapura naik 0,33 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,06 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona merah. Tercatat euro Eropa menguat 0,24 persen, poundsterling Inggris melemah 0,02 persen, dan franc Swiss menguat 0,12 persen.
Lalu, dolar Australia turun 0,12 persen, dan dolar Kanada melemah 0,02 persen.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh