NTV Insight 2025: AS Kutak-Katik QRIS dan Mangga Dua, Ajib Hamdani: Itu Cara Trump Perkuat Kembali Ekonominya

NTV Insight 2025: AS Kutak-Katik QRIS dan Mangga Dua, Ajib Hamdani: Itu Cara Trump Perkuat Kembali Ekonominya

Nusantaratv.com - 30 April 2025

Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani
Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Pemerintah Indonesia memilih melakukan negoisasi dengan Amerika Serikat (AS) dalam menyikapi kebijakan tarif resiprokal sebesar 32% yang diberlakukan Presiden Donald Trump kepada RI.

Presiden Prabowo Subianto telah mengutus Tim Lobi Tingkat Tinggi RI ke AS yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. 

Di tengah proses nego, mencuat kabar jika sistem transaksi keuangan digital QRIS yang berlaku di Indonesia dan praktik perdagangan di Pasar Mangga Dua, Jakarta disinggung oleh Pemerintah AS. 

Menurut Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani aksi AS meributkan QRIS dan mengutak-atik Mangga Dua adalah bagian daripada upaya Donald Tump  memperkuat kembali posisi ekonominya.

APINDO sendiri, kata Ajib, memberikan empat masukan kepada pemerintah secara langsung waktu itu. 

"Yang pertama adalah memang pemerintah harus menegosiasi ulang bagaimana tarif resiprokal ini ini bisa memberikan aspek yang bersifat win-win," kata Ajib saat menjadi pembicara dalam forum diskusi ekonomi NTV Insight 2025 yang digelar Nusantara TV di Nusantara Ballroom NT Tower Jakarta,  Rabu (30/4/2025). 

Acara forum diskusi ekonomi NTV Insight yang diselenggarakan Nusantara TV dihadiri Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi. Turut hadir Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, Direksi Tommy William Tampubolon, Presiden Direktur Nusantara TV Don Bosco Selamun dan para tamu undangan. 

Selain Ajib, diskusi sesi pertama dengan tema 'Kebijakan Tarif AS dan Masa Depan Ekspor Indonesia' juga menghadirkan tiga pembicara lainnya yakni  Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Benny Soetrisno, Direktur Eksekutif Center for Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira dan CEO Oxytane Mitra Indonesia Syofi Raharja. 

"Kedua adalah kita mengusulkan pemerintah agar terus mendorong kerjasama dengan bilateral maupun regional untuk membuka pasar baru karena, yang kita khawatirkan adalah efek dengan tarif Trump bukan hanya aspek fiskal atau neraca dagang," lanjutnya.  

"Yang ketiga, kita memberikan masukan agar pemerintah membangun ekosistem bisnis yang low-cost economy," sambungnya. 

"Yang terakhir, kita mendorong revitalisasi adanya sektor-sektor yang padat karya. Jadi kita mendorong pemerintah agar lebih padat karya mendorong pemerintah agar mendorong job creation," pungkasnya. 

Acara NTV Insight disponsori oleh Oxytane dan Pegadaian.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close