Nature 2025: Don Bosco Selamun: Ketahanan Pangan Sangat Menentukan Masa Depan Bangsa

Nature 2025: Don Bosco Selamun: Ketahanan Pangan Sangat Menentukan Masa Depan Bangsa

Nusantaratv.com - 28 Mei 2025

Presiden Direktur Nusantara TV Don Bosco Selamun saat memberikan Wellcoming Remark dalam acara Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025.
Presiden Direktur Nusantara TV Don Bosco Selamun saat memberikan Wellcoming Remark dalam acara Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025.

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Ketahanan pangan memiliki arti penting bagi sebuah negara. Karena ketahanan pangan sangat menentukan masa depan sebuah negara. 

Hal itu disampaikan Presiden Direktur Nusantara TV Don Bosco Selamun saat memberikan Wellcoming Remark dalam acara acara Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025 yang berlangsung di Grand Ball Nusantara di Gedung NT Tower Jakarta, Rabu (28/5/2025). 

"Forum Nature ini yang kedua untuk NTV, tahun lalu kita bicara juga. Tetapi pada waktu itu kita bicara hidup selaras antara manusia dan alam. Kali ini kita bicara soal pangan dan energi," kata Don Bosco Selamun yang akrab disapa DBS. 

DBS mengakui secara jurnalistik, membicarakan pangan terkesan tidak menarik. Tetapi akan jadi berita ketika 
ada orang yang lapar atau sakit atau meninggal karena tidak ada makan. 

Namun demikian, kata DBS,  pangan ternyata sangat-sangat penting. 

"Tidak ada yang hidup tanpa makanan. Tidak ada yang bisa bertahan," ujarnya. 

Menurut data, sambung DBS, populasi dunia kini sudah mencapai 8 miliar orang. Dan tahun 2035 diperkirakan bakal meningkat menjadi 9 miliar orang. 

"Dan bayangkan bagaimana menangani begitu banyak orang dengan pangan yang cukup?" tuturnya. 

Tantangan yang sama juga bakal dihadapi Indonesia. Karena diperkirakan jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 280 juta orang. Dan diperkirakan akan bertambah menjadi 320 juta orang. 

"Dan tentu ini sangat membutuhkan pangan, ketersediaan, swasembada dan ketahanan pangan," ucapnya. 

DBS menambahkan data juga menunjukkan bahwa Indonesia itu masuk dalam tingkat kategori sedang dalam urusan kelaparan.

"Menurut data, kita itu ada di peringkat 60-an dari 113 negara. Jadi kita lapar di tingkat yang sedang sebetulnya," ungkapnya. 

Berkaca dari kondisi tersebut, kata DBS, 
masa depan itu sebetulnya akan sangat ditentukan oleh kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah sekarang untuk ketahanan pangan, dan kalau bisa, keberlimpahan pangan. 

"Saya beberapa kali ketemu sebagai jurnalis dengan presiden Prabowo dan mendengar komitmen untuk meningkatkan produksi pangan," ujarnya. 

"Akan ada usaha untuk food estate, akan ada investifikasi, dan asli pertama yang kita lihat kalau food estate belum berjalan sebagimana mestinya. Tahun ini ketika saya bertemu dengan menteri pertanian, kita sudah kuat atau swasembada beras tetapi belum tentu berarti swasembada pangan kan," imbuhnya. 

Di penghujung sambutannya DBS mengucapkan selamat berdiskusi kepada seluruh narasumber. Ia berharap acara diskusi Nature 2025 dapat melahirkan pemikiran-pemikiran bernas untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. 

"Selamat berdiskusi. Nusantara TV siap mempublikasikan ide dan gagasan yang disampaikan dalam Nature 2025," pungkasnya. 

Nusantara Sustainability Trend Forum (Nature) 2025 disponsori oleh Pertamina Energizing You, Wuling Motors Indonesia, PT Pegadaian, PT Pelindo Multi Terminal, Harita Nickel, PT Perkebunan Nusantara Tiga (Persero), Chandra Karya dan NYCTO.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close