Nusantaratv.com - Nilai tukar rupiah menguat 137 poin atau 0,88 persen dan berada di level Rp15.425 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (2/12/2022).
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.429 per dolar AS.
Menurut Analis DCFX Lukman Leong penguatan rupiah pada penutupan perdagangan ini ditopang oleh beberapa faktor. Dari sisi eksternal dikarenakan penurunan imbal hasil obligasi AS dan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga The Fed yang tinggi mulai mereda.
"Selain itu, penguatan rupiah juga karena investor mengantisipasi data tenaga kerja AS NFP yang diperkirakan juga akan turun pada bulan ini," kata Lukman Leong, mengutip CNNIndonesiacom.
Sedangkan, dari sisi internal karena inflasi Indonesia yang mulai turun pada November ini menjadi 5,42 persen (yoy).
"Ekspektasi kenaikan suku bunga yang akan less agresif ke depannya dan inflasi Indonesia yang menurun bantu penguatan rupiah pada penutupan ini," ujarnya.
Sementara itu, beberapa mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,58 persen, baht Thailand naik 0,17 persen, peso Filipina menguat 0,69 persen, won Korea Selatan melemah 0,06 persen, dan yuan China naik 0,16 persen.
Dolar Singapura menguat 0,18 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sedangkan, mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Tercatat euro Eropa menguat 0,05 persen, poundsterling Inggris naik 0,16 persen, dan franc Swiss menguat 0,26 persen.
Lalu, dolar Australia juga naik 0,13 persen, dan dolar Kanada menguat 0,11 persen.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh