Dolar AS Menguat didorong Komentar Pejabat Federal Reserve

Dolar AS Menguat didorong Komentar Pejabat Federal Reserve

Nusantaratv.com - 29 November 2022

Ilustrasi-Petugas jasa penukaran uang asing Valuta Artha Mas menghitung pecahan 100 dolar AS di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dan menyentuh Rp 13.747 per Dolar AS. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/pri.
Ilustrasi-Petugas jasa penukaran uang asing Valuta Artha Mas menghitung pecahan 100 dolar AS di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dan menyentuh Rp 13.747 per Dolar AS. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/pri.

Penulis: Alber Laia

Nusantaratv.com - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna komentar dari pejabat Federal Reserve.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,68 persen menjadi 106,6810.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0342 dolar AS dari 1,0414 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,1949 dolar AS dari 1,2094 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 138,88 yen Jepang, lebih rendah dari 139,03 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9492 franc Swiss dari 0,9445 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3490 dolar Kanada dari 1,3374 dolar Kanada. Dolar AS meningkat menjadi 10,5551 krona Swedia dari 10,4091 krona Swedia.

Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan pada Senin (28/11) bahwa Fed perlu menaikkan suku bunga sedikit lebih jauh untuk mendapatkan kendali inflasi dan menurunkan kembali menuju target bank sentral 2,0 persen.

Dalam sebuah wawancara dengan MarketWatch, Bullard mengatakan pasar keuangan meremehkan kemungkinan pembuat kebijakan perlu lebih agresif tahun depan dalam menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi.

Di tempat lain, Presiden Fed New York John Williams mengatakan dalam pidatonya di Economic Club of New York bahwa para pejabat memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengekang inflasi yang masih "terlalu tinggi."

Ketua Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara tentang prospek ekonomi AS, inflasi dan pasar tenaga kerja di acara Brookings Institution pada Rabu (30/11).(Ant)

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close