Bos Garuda Indonesia Tolak Tantiem dan Siap Potong Gaji Direksi 10 Persen

Bos Garuda Indonesia Tolak Tantiem dan Siap Potong Gaji Direksi 10 Persen

Nusantaratv.com - 08 Desember 2025

Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria bersama Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Glenny Kairupan dan jajaran direksi GIAA dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi (GSO), Tangerang, Ba Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria bersama Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Glenny Kairupan dan jajaran direksi GIAA dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi (GSO), Tangerang. (Antara)
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria bersama Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Glenny Kairupan dan jajaran direksi GIAA dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi (GSO), Tangerang, Ba Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia sekaligus Kepala BP BUMN Dony Oskaria bersama Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Glenny Kairupan dan jajaran direksi GIAA dalam konferensi pers di Garuda Sentra Operasi (GSO), Tangerang. (Antara)

Penulis: Muslimin | Editor: Ramses Manurung

Nusantaratv.com - Jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero) sepakat untuk memangkas gaji yang didapatkan sebesar 10 persen.  Adapun pemotongan gaji ini dilakukan dalam rangka efisiensi seiring perbaikan organisasi yang tengah dilakukan Perseroan.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan mengatakan keputusan tersebut telah disepakati bersama manajemen dalam rapat internal dan akan diberlakukan secara bertahap. 

"Saya tawarkan kepada para direksi, bagaimana kalau direksi Garuda secara sukarela karena pemimpin itu harus pribadi yang berani berkorban. Kalau kita tidak terima gaji kita potong 10 persen apakah sudah setuju, ternyata semuanya setuju," ucap Glenny dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI dikutip, Senin 8 Desember 2025.

Selain itu, Ia menolak pemberian tantiem bagi jajaran direksi dan komisaris.  Awalnya ia sempat diminta menandatangani alokasi tantiem, namun menolak karena pembagian bonus tidak pantas dilakukan ketika perusahaan masih merugi.

"Saya melihat pemerintah sedang mengadakan pengetatan APBN, Garuda sedang rugi. Apa kata masyarakat kalau besok keluar di medsos perusahaan sedang rugi kok bagi-bagi tantiem mohon maaf saya menolak, saya menolak," lanjutnya.

Dirinya juga telah membentuk kelompok kerja khusus untuk mempercepat realisasi program efisiensi salah satunya mencakup penertiban fasilitas perjalanan dinas yang sempat memunculkan keluhan dari Jepang terkait penurunan kelas tiket perjalanan bisnis. Garuda melakukan pergantian staf perwakilan di Jepang dan memangkas jumlah personel menjadi hanya satu orang.

"Saya minta kepada human capital ganti perwakilan yang ada di Jepang. Langsung dibuat hari itu juga ditarik balik dan efisiensi yang dilakukan juga penempatan kita punya perwakilan 2-3 orang, itu kita cabut, hanya 1 orang. Biarkan local staff yang lebih banyak. Karena kita harus membiayai mereka punya allowance," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close