Ada Bahaya Mengancam Ekonomi RI, Ini Pesan Pengusaha buat Prabowo-Gibran

Nusantaratv.com - 12 April 2024

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid/ist
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid/ist

Penulis: Ramses Manurung

Nusantaratv.com-Kalangan pengusaha khawatir terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, menurut mereka saat ini ada ancaman berbahaya yang bisa merongrong laju ekonomi RI. 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengungkapkan salah satu ancaman tersebut adalah serbuan produk impor ke Indonesia. Jika tidak dijaga serbuan produk impor bisa melemahkan UMKM  serta mengancam kondisi lapangan kerja di dalam negeri. 

"Indonesia itu pasar yang besar sekali. Di sisi ini kita tidak boleh diam-diam saja, kita harus menjaga jangan sampai produk-produk luar masuk ke sini dan membanjiri produk Indonesia," ucap Arsjad di rumah dinas Airlangga di Kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2024).

"Nanti lapangan pekerjaan kita akan berkurang. Jadi itu yang kita fokuskan." imbuhnya. 

Menurut Arsjad potensi banjirnya produk impor di pasar lokal disebabkan banyak negara-negara besar dan maju yang melempar produk ke Indonesia karena perekonomian yang sedang menurun.

Karena itu, kata Arsjad penting bagi pemerintah yang akan datang untuk mengefektifkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

APBN adalah alat negara yang penting untuk membantu perekonomian bangsa. Disiplin fiskal pun diperlukan agar program yang dilakukan berjalan efektif.

"Nah ini yang mungkin, at the end of the day important, disiplin fiskal itu penting. Maka saya katakan tadi ini jadi kunci buat ke depan. Harus disiplin, kalau tidak disiplin bahaya," tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani.

Ia  meminta agar pemerintahan yang akan datang menjaga defisit APBN. Hal ini dikarenakan APBN adalah salah satu alat negara untuk menjaga roda perekonomian negara.

"Ya kan kita semua sudah belajar dari pengalaman APBN, bagaimanapun juga penggunaan ini sangat penting. Disiplin itu yang paling kunci ya, kalaupun mau diperlebar defisitnya mesti jelas dan disiplin," kata Shinta, mengutip detikcom.

Shinta pun berpesan agar pemerintahan mendatang menjaga defisit APBN.

Pasalnya, ada banyak program ekonomi terkandung dalam APBN dan banyak pengusaha yang mengandalkan proyek-proyek pemerintah sebagai sumber pemasukan.

"Itu yang harus dijaga karena program-program ekonominya masuk ke situ dan kita sangat mengandalkan pembiayaan dari (APBN)," pungkasya. 

Diketahui, pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Namun penetapan kemenangan Prabowo-Gibran tersebut digugat oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Mahkamah Konstitusi. 

MK akan mengumumkan hasil keputusan sidang sengketa Pilpres pada 22 April 2024 mendatang.

 

 

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])