Nusantaratv.com-Sosok Philip Crowther seorang reporter kantor berita Associated Press mencuri perhatian publik di tengah ketegangan konflik Rusia dengan Ukraina. Pasalnya, Crowther melaporkan liputannya dengan menggunakan 6 bahasa. Video saat Crowther menyampaikan pemberitaan viral di media sosial.
Videonya telah ditonton sebanyak 18 juta kali.
Crowther memberikan laporannya untuk enam saluran berita yang berbeda. Ia berbicara dengan fasih menggunakan bahasa Inggris, Luksemburg, Spanyol, Portugis, Prancis, dan Jerman.
Sebuah montase video yang dibagikan Crowther tentang dirinya yang mewartakan berita dalam setiap bahasa berturut-turut telah dilihat setidaknya 18,7 juta kali pada Rabu (23/2/2022).
"Liputan enam bahasa dari #Kiev dengan@AP_GMS. Dalam urutan ini: Inggris, Luksemburg, Spanyol, Portugis, Prancis, dan Jerman," tulis Crowther dalam videonya, mengutip kompascom.
Baca juga: Donald Trump Puji Tindakan Vladimir Putin Soal Konflik Ukraina, Sebut Jenius dan Luar Biasa!
Crowther lahir di Luksemburg dari ayah Inggris dan ibu Jerman". Dia juga merupakan penutur asli bahasa Inggris, Jerman, dan Luksemburg serta fasih berbahasa Perancis, Spanyol, dan Portugis.
Juarnalis ini juga sebelumnya meliput pelantikan Presiden Biden pada Januari 2021 dalam enam bahasa. Pujian untuk kemampuan bahasa Crowther mengalir.
Dalam segmen bahasa Inggrisnya, Crowther berbicara tentang perang lama antara separatis yang didukung Rusia, dan pasukan Ukraina di Luhansk dan Donetsk, juga dikenal sebagai wilayah Donbas di Ukraina timur.
Pada Senin (21/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengakui kemerdekaan daerah-daerah yang didukung pemberontak itu. Langkah ini semakin meningkatkan ketegangan dan menambah kekhawatiran bahwa perang di kawasan itu akan segera terjadi.
Amerika Serikat menyebut keputusan Rusia untuk mendukung separatis di Donbas dan mengirim pasukan ke wilayah itu sebagai "invasi". Presiden Joe Biden tengah menyiapkan sanksi ekonomi yang berat terhadap Rusia.
Wakil Presiden Kamala Harris menegaskan AS akan memberlakukan sanksi keuangan yang luas dan kontrol ekspor.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh