Pangeran Harry dan Meghan Markle ajak Warga di Seluruh Dunia Dukung Ukraina

Nusantaratv.com-Pangeran Harry dan Meghan Markle menyatakan dukungan mereka kepada warga Ukraina yang kini berada di bawah invasi Rusia.

Pernyataan tersebut disampaikan Harry dan Meghan di situs Archewell, yayasan yang mereka dirikan, pada Kamis (24/2/2022).

"Pangeran Harry dan Meghan, Duke dan Duchess of Sussex dan kita semua bersama dengan masyarakat Ukraina menghadapi pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan ini," tulis pernyataan tersebut.

"Serta [kami] mendorong masyarakat global dan para pemimpinnya untuk melakukan hal yang sama," imbuh mereka.

Pangeran Harry dan Meghan Markle membuat pernyataan tersebut setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan tersebut sebagai "operasi militer khusus" yang menargetkan wilayah Donbas, Ukraina.

Diketahui, di wilayah Donbas terdapat separatis Ukraina yang disebut Putin beberapa waktu lalu mesti "merdeka". Pernyataan Putin tersebut ditentang oleh Ukraina dan Amerika Serikat.

Baca juga: Rusia Masuk Ibu Kota, Kemenhan Ukraina: Lawan Pakai Molotov!

Militer Ukraina mengatakan manuver pasukan Rusia semakin mendekati Ibu Kota Kiev, terutama dari arah utara dan timur laut pada Jumat (25/2/2022).

Dikhawatirkan ibu kota Kiev akan jatuh ke tangan pasukan Presiden Vladimir Putin di hari kedua invasi.

"Tentara Rusia berusaha untuk melewati kota utara Chernigiv di mana mereka dipukul mundur oleh tentara Ukraina untuk menyerang Kiev," kata militer Ukraina.

Pasukan Rusia diketahui menyerang Ukraina melalui tiga sisi, yakni dari Belarus di utara, perbatasan Rusia di timur, daan Crimea di selatan. Tak lama setelah itu terjadi ledakan di sejumlah kota termasuk ibu kota Ukraina, Kiev.

Rusia mengklaim telah melumpuhkan 84 fasilitas militer. Pasukan Rusia juga telah bergerak ke hampir seluruh kota strategis di Ukraina. Mereka disebut telah menguasai fasilitas nuklir Chernobyl dan sejumlah wilayah lain.

Pertempuran antara pasukan Rusia-Ukraina telah menelan banyak korban jiwa. Pemerintah Kiev menyebut sampai saat ini sudah ada 137 orang yang tewas.