Nusantaratv.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) melarang warganya pergi ke Ukraina dan bergabung dengan negara itu guna membantu melawan Rusia.
"Warga Ukraina telah menunjukkan keberanian mereka dan mereka menyerukan setiap sumber daya dan kekuatan yang mereka miliki untuk membela diri," ujar wakil juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, Rabu (2/3/2022).
"Kami memuji keberanian mereka, namun imbauan perjalanan bagi warga kami (ke Ukraina) tetap berlaku. Warga Amerika tidak boleh bepergian ke Ukraina," sambungnya, mengutip CNN.
Larangan tersebut muncul usai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan seluruh warga asing di luar negeri yang ingin membantu melawan invasi Rusia datang ke negaranya.
"Presiden Zelensky mengumumkan pembentukan unit baru yang dinamakan 'International Legion'. Kami telah menerima ribuan permintaan dari warga asing yang bersedia bergabung melawan penjajahan Rusia dan melindungi keamanan global dari rezim (Presiden Rusia Vladimir) Putin," tutur wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, melalui kicauan kementeriannya di Twitter, Senin (28/2/2022).
Dalam pernyataan yang dirilis situs kantor presiden, Zelensky mengajak setiap WNA yang merupakan "sahabat perdamaian dan demokrasi" datang ke Ukraina dan membantu memerangi agresi Rusia.
"(Invasi Rusia) merupakan awal dari perang melawan Eropa, melawan struktur, demokrasi, dan melanggar hak asasi manusia, hukum internasional, dan perdamaian," demikian bunyi pernyataan kantor Zelensky seperti dikutip The Guardian.
"Siapa saja yang mau bergabung dengan pasukan pertahanan Ukraina, Eropa, dan dunia, dapat datang dan bertarung bersama warga Ukraina melawan Rusia yang merupakan penjahat perang," bunyi pernyataan kantor Zelensky menambahkan.
Ukraina terus berada dalam tekanan menyusul gempuran militer Rusia yang semakin menggila di hari ketujuh invasi berlangsung per Rabu (2/3/2022).
Pertempuran dan ledakan terus terjadi di sejumlah kota, di antaranya kota terbesar Ukraina seperti Kharkiv dan ibu kota Kiev.
Sejak invasi, Rusia telah meluncurkan 400 rudal ke Ukraina.
Invasi Rusia menimbulkan banyak korban. Berdasarkan data pemerintah Ukraina per hari ini korban tewas mencapai 2.000 orang. Sementara sekitar 560 ribu orang mengungsi.




Sahabat
Ntvnews
Teknospace
HealthPedia
Jurnalmu
Kamutau
Okedeh