Tragedi Kanjuruhan Lebih Dahsyat dari Tragedi Heysel dan Hillsborough!

Nusantaratv.com - 02 Oktober 2022

Kerusuhan Suporter usai Arema FC vs Persebaya Surabaya. (foto: istimewa)
Kerusuhan Suporter usai Arema FC vs Persebaya Surabaya. (foto: istimewa)

Penulis: Supriyanto

Nusantaratv.com - Pertandingan Derby Jawa Timur, Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur diwarnai kerusuhan.

Kerusuhan pecah usai Arema FC kalah atas rival abadinya, Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. 

Begitu peluit pajang dibunyikan wasit, para suporter Arema langsung berhamburan masuk ke tengah lapangan.

Akibat kerusuhan itu, dari update data terbaru korban tewas menjadi 129 orang. 

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menuturkan, dari jumlah korban tersebut, dua di antaranya adalah anggota kepolisian.

Yang meninggal di Stadion ada 34 orang, dan 10 kendaraan polisi mengalami kerusakan, 180 orang menjalani perawatan.

Kalau kita mundur ke belakang, kerusuhan suporter di pertandingan sepak bola beberapa kali pernah terjadi. Namun kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan ditinjau dari jumlah korban, menjadi kerusuhan terparah di dunia sepak bola.

Kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan melebihi tragedi yang terjadi di Hillsborough ataupun tragedi Heysel.

Mengutip dari berbagai sumber Tragedi Heysel terjadi pada tanggal 29 Mei 1985. Saat itu pertandingan Piala Champions (saat ini disebut Liga Champions) mempertemukan Liverpool dan Juventus.

Tragedi Heysel menjadi sejarah kelam dunia sepak bola Inggris mengingat pada saat itu klub-klub Inggris sedang berjaya.

Tragedi Heysel menewaskan 39 orang meninggal dunia dan 600 lebih luka-luka. Akibat peristiwa itu, tim-tim Inggris dilarang bermain di tingkat internasional selama 5 tahun.

Sedangkan peristiwa Hillsborough terjadi pada 15 April 1989. Peristiwa itu terjadi dalam pertandingann semi final Piala FA yang mempertemukan Liverpool dengan Nottingham Forest. Pertandingan dilangsungkan di kandang Sheffield Wednesday di Kota Sheffield, Ingris. 

Para penonton yang ingin menyaksikan pertandingan itu saling berdesak-desakan sehingga menimbulkan banyak kematian. Akibat tragedi itu 96 orang meninggal dunia yang keseluruhannya adalah pendukung Liverpool. 

Jumlah korban meninggal tersebut tercatat sebagai jumlah tertinggi dalam kecelakaan di stadium dalam sejarah Britania Raya dan menjadi rekor tragedi terbesar yang berhubungan dengan stadion sepak bola di Britania Raya.

Tragedi Hillsborough menjadi peristiwa kerusuhan fans di stadion kedua setelah tragedi Heysel yang terjadi pada 1985.  

Atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan, PSSI langsung bertindak dengan membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang, Jawa Timur, untuk menyelidiki fakta-fakta di lapangan yang mengakibatkan terjadinya kerusuhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyesalkan atas kejadian tersebut yang menimbulkan korban jiwa.

“PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan. Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut. Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang,” kata Iriawan.
 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

(['model' => $post])